Berita Teknologi

Berita Teknologi Up To Date

Cara Bertanam Padi Bagi Petani Jepang Memang Sudah Modern

Teknologi - Metode bertanam padi petani Jepang serta Indonesia sangat berbeda. Ini sebab tidak hanya Jepang populer dengan industri otomotifnya, Negara Matahari Terbit ini pula sangat diketahui dengan industri pangan serta pertaniannya yang mutahir dan modern. Teknologi pertanian di Jepang telah terkenal memiliki sistem kerja yang sangat baik. Kemudian, gimana metode petani Jepang menanam padi?

Proses dini metode tanam padi di Jepang

Dekat dini Mei, kala masa hujan di Jepang sudah datang, para petani mulai bersiap- siap buat menanam padi. Benih padi ditaruh di papan sebaran, di mana tanahnya berupa butiran- butiran yang telah berisi dengan pupuk organik.

Sehabis itu, biji- biji padi ditutup dengan kain terpal sepanjang sebagian hari supaya tidak terserang sinar matahari secara langsung. Sehabis 15 hari, barulah bagian ujung terpal penutup biji- biji padi dibuka serta dibiarkan buat berubah hawa sepanjang sebagian hari.

Berikutnya, kala lahan telah siap, padi siap diangkut dengan mobil mereka mengarah ke sawah. Petani Jepang menanam padi tersebut kala benih masih berumur dekat 2 puluh hari( masih berumur muda). Dengan begitu, proses perkembangan hendak terjalin kala benih tersebut telah ditanam di sawah.

Pekerjaan

Di Jepang, orangtua( pendamping suami istri) bekerja bersama dibantu anaknya. Dalam satu keluarga, mereka bekerja bersama serta tidak terdapat yang mempekerjakan orang lain ataupun bekerja di tempat orang lain. Walaupun telah tua, mereka senantiasa semangat buat bekerja bersama- sama.

Apabila sawah ataupun ladang yang mereka memiliki tidak dimanfaatkan ataupun ditanami dengan tumbuhan, pemerintah Jepang hendak menarik pajak dari tanah yang mereka miliki tersebut.

Perihal tersebut membuat orang Jepang senantiasa semangat buat menanam padi ataupun tumbuhan lain buat menjauhi pajak. Hasil pertanian yang sudah mereka tanam juga hendak menciptakan buah yang bisa dimanfaatkan oleh mereka ataupun dijual di koperasi Japanese Agricultural( JA).

Produktivitas

Dalam satu hari, petani Jepang sanggup menanam padi satu hektare dari pagi hingga sore. Walaupun sendirian, mereka dibantu dengan mesin penanam yang mutahir. Menanam padi di Jepang sangat gampang, tidak membutuhkan banyak tenaga serta cuma dicoba oleh para anggota keluarga itu sendiri. Dengan begitu, produktivitasnya besar serta tercapai kesejahteraan keluarganya.

Para petani Jepang pula harus mempunyai perlengkapan pertanian mereka sendiri di rumahnya semacam mobil, mesin penanam padi, mesin pencabut padi serta perontok padi, dan oven buat mengeringkan padi. Sedangkan, padi yang telah kering bisa dibawa langsung ke mesin penggilingan yang agresif.

Proses penggilingan awal masih ada kulit ari pada padi/ gabah yang digiling sehingga butuh buat dibawa ke tempat penggilingan kedua biar kulit ari tersebut yang melekat pada gabah sudah bersih.

Tempat penggilingan kedua padi umumnya ada di dekat- dekat supermarket ataupun toko- toko kecil. Ataupun, dapat pula ditempatkan di wilayah yang kerap dilewati oleh orang- orang. Jadi, para petani dengan gampang bisa menggilingnya sendiri serta membayar dengan koin.

Mesin penggilingan padi ini banyak terbuat oleh SATAKE yang ialah suatu industri tempat pembuatan alat- alat pertanian.

Bila orang yang tidak memiliki sawah serta tidak memiliki padi sendiri namun ingin membeli beras dengan harga murah, mereka hendak membeli padi yang telah digiling sekali di JA. Berikutnya, mereka hendak membawanya ke penggilingan kedua supaya beras dapat disantap.